Minggu, 09 April 2017

TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN – OBSERVASI PENDIDIKAN

TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN – OBSERVASI PENDIDIKAN
TUGAS PENDIDIKAN : EVALUASI HASIL OBESERVASI
   A.    IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH               :  SDN Percobaan Medan
ALAMAT  SEKOLAH          :  jl. Sei petani no 19 Medan, Indonesia
UANG SEKOLAH                : DANA BOS
KONSEP BELAJAR                         : K2013

    B.     URAIAN AKTIVITAS OBSERVASI
Hari pelaksanaan         : kamis, 30 Maret 2017
Waktu pelaksanaan     : 08:00-10:00 WIB
Pembagian Tugas        : setiap anggota mengamati proses belajar mengajar di dalam kelas. 
                                     
Narasumber                 : Hj.paujia rosmini mm (Kepala Sekolah)
 Binaria Naibaho (Guru bid studi )
 Beberapa pengajar ( guru)
                                   

   C.     OBJEK OBSERVASI
Objek yang di observasi dalam tugas ini adalah siswa – siswi  dari kelas Kelas 1 , Kelas 5 unggulan , Kelas 6 ,Kelas  4  pada sekolah dasar negri percobaan Medan

    D.    LAPORAN OBSERVASI
1  .      Landasan
a.       Teori Teori Operant Conditioning  ( Teori Edward Thorndike )
Operant conditioning adalah pembelajaran di mana konsekuensi dari perilaku menyebabkan perubahan dalam probabilitas kejadian.
·         Positive Reinforcement
Positive Reinforcement adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat  karena diikuti dengan stimulus yang mendukung. . Konsekuensi yang dihasilkan dalam positive reinforcement adalah positif
·         Negative Reinforcement.
Negative Reinforcement adalah peningkatan suatu frekuensi terhadap suatu perilaku yang positif karena hilangnya sebuah rangsangan yang merugikan (tidak menyenangkan).
·          Punishment
Punishment merupakan konsekuensi negatif yang mengarah pada pengurangan frekuensi perilaku yang menghasilkannya. Punishment berbeda dengan negative reinforcement. Penguatan negatif lebih bertujuan untuk meningkatkan probabilitas dari sebuah perilaku, sedangkan hukuman lebih bertujuan untuk menurunkan probabilitas terjadinya perilaku.

b.      Teori information-processing.
Tiga tahapan memori yaitu pengodean, penyimpanan, dan penarikan informasi kembali.
Teori pemroresan informasi terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
Ø  Sensory register : adalah tahapan menangkap informasi melalui penginderaan atau proses sensoris tubuh
Ø  Short Term Memory : adalah informasi yang diperoleh melalui proses sensoris disimpan sebagai memori STM dengan memperhatikan detil tertentu dari informasi.
Ø  Long Therm Memory : adalah informasi yang tersimpan dalam jangka waktu yang lama. Ingatan pada LTM memerlukan pemindaian secara seksama agar mendapat ingatan yang seutuhnya serta menyeluruh.


   2.      Metode Observasi
Riset deskriptif. Riset ini bertujuan mengamati perilaku. Misalnya seorang ahli psikology pendidikan mengamati sejauh mana anak anak bersifat agresif di dalam kelas, atau mewawancarai guru tentang sikap mereka terhadap jenis strategi tertentu.
Untuk memenuhi tugas observasi ini, kami menggunakan metode seperti yang diatas karena kami hanya mengamati bagaimana proses belajar mengajar yang terjadi antara guru dan siswa. Kami juga mengamati bagaimana interaksi yang terjadi saat proses belajar berlangsung.

   3.      Manajemen kelas
Kelas yang di observasi terdiri seitar 36 siswa pada tiap kelas. Dimana jumlah siswa yang semakin banyak bisa menurunkan daya konsentrasi dan semnagta belajar serta motivasi yang di berikan. Serta terjadi ketidak efektifan proses belajar. Ruang kelas menggunakan penataan pengelompokan dimana terdapat meja yang di satukan dan dalam setiap meja terdiri atas 5 sampai 6 siswa. Proses pengelompokan ini membuat siswa belajar berinteraksi dan bekerja secara tim dalam satu meja.



    E.     RANGKUMAN HASIL OBSERVASI

Penerapan teori teori yang terjadi paa proses beljar di kelas observasi memberikan manfaat dimana murid lebih memahami apa yang di sampaikan guru dan  mudah untuk bagaimana mereka mengerjakan soal , tugas yang di berikan dan juga merupakan latihan untuk belajar terhadap materi yang telah di berikan
Sekolah menggunakan sistem k2013 dimana murid di tuntut aktif di dalam kelas . kelas juga di setting sedemikian rupa agar murid dapat berinteraksi dan berkelompok . kami melihat di beberapa kelas di tampilkan hasil karna anak anak. Mulai dari kreatifitas dengan menggambar atau membuat maket. Ada juga yang beberapa tanaman mini hasil karya anak anak . proses belajar terjadi teratur karna di bentuk seperti kelompok kelompok maka pusat perhatian siswa tidak tertuju dalam satu posisi namun siswa dapat mengeksplore ke berbagai sudut.
Siswa juga mempunyai salam pkk yang mempunya nilai luruh sehingga dapat memicu penerapan karena di ucapkan setiap hari. Sebelum belajar mereka melakukan salam ppk dan berdoa sesuai agama masing masing.
Sistem belajar seperti ini di rancang untuk pembentukan kharakter moral siswa  dan membuat siswa mampu berkerja sama dengan teman temannya .

F.      TESTIMONI TENTANG PERENCANAAN DAN PROSES OBSERVASI
Ada banyak kendala saat melakukan perencanaan untuk observasi, dimana untuk menemukan sekolah dan menyatukan waktu satu tim untuk membahas tugas kelompok ini.
Ini adalah testimoni dari tiap anggota dalam kelompok mengenai proses observasi ini.

             Astri Youlanda Nainggolan    16-093
Kami mengadakan observasi pada Kamis,30 Maret 2017 di SDN Pembangunan di jalan Seipetani Medan. kami melalukan observasi dan mengamati pola tingkah laku anak SD yang kebetulan saya sendiri ditugaskan untuk mengobservasi kelas 1 bersama rekan saya Fourgareth. Kita tahu bahwa anak yang duduk di bangku kelas 1 merupakan lanjutan dari TK, artinya mereka masih terkesan ingin bermain seperti di TK. tidak heran ketika ruang kelas di desain mirip seperti ruang TK namun tidak sedetail ruang TK. penataan bangku di ruang kelas 1 ini pun dibuat perkelompok. ketika mewawancarai guru wali nya ia menjawab penataan bangku perkelompok dibuat untuk mempermudah guru mengamati. saya pun mendatangi setiap kelompok yang ada satu per satu, kemudian mengajak mereka berkomunikasi sambil mengecek tugas yang sedang diberikan oleh guru yang sedang mengajar. Mereka sangat antusias ketika saya menguji mereka atas tugas yang telah diberikan kepada mereka. mereka sangan aktif,ceria,dan menyenangkan. bahkan ada beberapa yang mengajak saya untuk sekedar melihat mereka menggambar. saya kemudian mengajak mereka berfoto untuk mengabadikan momen bersama mereka, mereka tidak canggung sama sekali, seperti kami sudah mengenal lama. mereka cukup terbuka dengan orang baru disekitar mereka. saya berpendapat bahwa semua anak itu menyenangkan ketika kita memberikan kasih sayang dan perhatian, mereka akan jauh menyayangi kita dan percaya kepada kita.

Kartika walupi 16-106
Kesulitan pertama bagi saya ialah berkomitmen penuh kepada tim observasi. Tim sangat pasif dalam memberikan inisiatif ide dan saran.  Cendrung menunggu keputusan dari orang lain. Lalu mencari sekolah dan meminta izin kepada pihak sekolah. Proses membuat surat izin hingga pada hari h . tim terlambat saat akan melakukan proses observasi. Namun observasi di lakukan tepat waktu sesuai perjanjian dengan pihak sekolah. Dalam observasi tidak terlampau sulit karena kami hanya melihat bagaimana proses yang terjad. Kendalanya adalah pada saat menuangkan apa yang telah di lihat dan di pikir ke dalam bentuk sebuah laporan. Namun, bagi saya observasi ini memberikan saa banyak pandangan baru yang tentunya akan membuat saya menjadi individu yang jauh lebih baik lagi. Terima Kasih.

Fourgareth  16-114
 Saat pengambilan data didalam kelas sedikit sulit untuk dilakukan karena anak-anak yang berada didalam kelas cenderung fokus kepada aktivitas yang sedang dilakukannya contohnya adalah bermain bersama temannya. Selain itu, ada juga anak-anak yang pendiam sehingga sulit untuk memulai pembicaraan.

Yuni adeline
Dari Observasi tersebut saya dapat lebih memahami bagaimana manajemen kelas yang baik. apalagi saat kami kesana, kami di sambut dengan baik oleh guru-guru maupun pengurus sekolah, kami mendapat antusiasme yang besar dari sebagian besar anak-anak di SD tsb. 

kami memasuki beberapa kelas yang berbeda, seperti kelas plus/ kelas akselerasi, kelas 6, kelas 5 dan kelas 1 di SD tsb. hasil dari observasi yang kami lakukan juga beragam dari berbagai kelas, seperti contohnya pada anak kelas 1 murid-muridnya lebih ekspresif, mereka lebih antusias dan seakan-anak penasaran apa yang kami lakukan di kelas mereka.

dan mengenai Manejemen Kelas di SD tsb juga beragam. Di kelas 6 dan 5 guru lebih banyak memberi murid-muridnya tugas, guru menjelaskan pelajaran pada awal masuk dan setelah selesai menjelaskan guru akan memberi murid-muridnya Tugas, dan di kelas 1 guru lebih memberi kebebasan murid untuk berkreasi, dapat di lihat dari banyaknya karya-karya tangan murid di sekitar kelas. 

Anak-anak di SD Persiapan Pembangunan Sei Petani ini juga memiliki antusiasme yang berbeda terhadap pengajaran guru, di kelas 6 dan 5, tampak sebagian besar serius mengikuti pelajaran dan penjelasan guru namun ada beberapa yang masih kurang memperhatikan guru mengajar, perhatian mereka juga sering kali kurang fokus karna ingin cepat keluar dari kelas, dan anak kelas 1 nya juga memiliki antusias yang berbeda, mereka tampak antusias ketika guru menerangkan sesuatu seperti mereka penasaran apa dan bagaimana hal itu terjadi. 

dari Observasi ini saya mendapatkan pengalaman sendiri mengenai bagaimana anak-anak ini bersikap, serta bagaimana memanajemen kelas yang baik, bagaimana ekspresi si anak saat di berikan stimulasi-stimulasi ataupun cara pengajaran yang berbeda. 


           Dengan semua kendala dalam proses observasi ini dari perencana – pelaksanaan- hingga      peyusunan laporan menjadi suatu proses belajar yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi kami kedepannya. Dan tentunya kami tidak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses observasi ini dari perencanaan hingga selesai.

Ricky ripaldi
Menurut saya observasi dalam pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan ini sangat bagus, seru dan menarik. Mahasiwa dapat secara langsung mengamati apa yang telah dipelajarinya di kelas langsung ke lapangan. Saya merasa senang bisa langsung mengamati perilaku anak SD, pola menagemen kelas, metode belajar yang diterapkan, dan interaksi antara murid dan guru, yang sebelumnya saya hanya mengetahui hal tersebut sebatas teori saja. Namun setelah observasi saya jadi lebih paham akan hal-hal tersebut

Kevin hyzkia

Menurut saya observasi dengan tema “management kelas” untuk  pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan ini sangat bagus, seru dan menarik. Mahasiwa dapat mengetahui bagaimana cara guru me-manage/menangani kelas agar kelas menjadi kondusif.. Saya merasa senang bisa langsung mengamati perilaku anak SD, pola managemen kelas, metode belajar yang diterapkan, dan interaksi antara murid dan guru, yang sebelumnya saya hanya mengetahui hal tersebut sebatas teori saja.






    G.    DOKUMENTASI 














Sabtu, 08 April 2017

testimoni perkuliahan psikologi pendidikan

halo nama saya Astri Youlanda. Kali ini saya akan posting testimoni saya selama mengikuti
perkuliahan psikologi pendidikan.
Selama pembelajaran saya menikmati materi yang di berikan dosen pengampu kepada saya. kondisi
kelas sendiri cukup terkontrol saat pemberian materi jadi saya cukup mengerti setiap topik yang
diberikan pada saat matakuliah ini berlangsung. Bahan yang diberikan atau buku yang kami pakai
juga baik dan bagus karena materi-materi yang penting langsung di paparkan dalam buku tersebut.
semangat belajar juga makin bertambah saat diberi tugas untuk mengobservasi beberapa tingkat
pendidikan/sekolah mulai dari TK-SMA/SMK. metode ini cukup baik dan menyenangkan karena
setiap mahasiswa diajak untuk kembali mengenang masa lalu ketika mereka berada pada masa sekolah seperti itu. metode ini sangat membantu dalam memahami materi yang ada karena kita langsung terjun ke lapangan, melihat langsung pola tingkah laku adik-adik di sekolah mereka. bagaimana mereka bermain, belajar, menjawab soal dan masih banyak lagi. saya sangat bersyukur juga untuk mata kuliah ini dosen yang memberikan materi semua sangat sesuai dengan yang mahasiswa inginkan,membiarkan kami mengeksplorasi, bertanya tanpa kami merasa terbebabi dan takut. sekian testimoni dari saya saat mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan ini.

resume pendidikan multikultural

Pendidikan sebagai sebuah proses pengembangan sumberdaya manusia agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang optimal memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan lingkungan budaya sekitarnya . Lebih dari itu pendidikan merupakan proses “memanusiakan manusia” dimana manusia diharapkan mampu memahami dirinya, orang lain, alam dan lingkungan budayanya. Olehnya, kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu mengakomodasi dan memberikan pembelajaran untuk mampu menciptakan budaya baru dan bersikap toleran terhadap budaya lain sangatlah penting atau dengan kata lain pendidikan yang memiliki basis multikultural akan menjadi salah satu solusi dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mempunyai karakter yang kuat dan toleran terhadap budaya lain.

*pengertian multikulturalisme
Pendidikan multikultural berasal dari dua kata pendidikan dan multikultural. Pendidikan merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang mendidik.Sedangkan Multikultural secara etimologis multi berarti banyak, beragam dan aneka sedangkan kultural berasal dari kata culture yang mempunyai makna budaya, tradisi,kesopanan atau pemeliharaan.Rangkaian kata pendidikan dan multikultural memberikan arti secara terminologis adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama).

*tujuan dan prinsip pendidikan multikultural
Secara sederhana pendidikan multikultural, dapat didefenisikan sebagai “pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan”. Hal ini sejalan dengan pendapat Paulo Freire, pendidikan bukan merupakan “menara gading” yang berusaha menjauhi realitas sosial dan budaya. Pendidikan menurutnya, harus mampu membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya. Lebih lanjut Freire mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi manusia menjadi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan, sampai pada tingkat ketertinggalan. 

*paradigma pendidikan multikultural
Pakar pendidikan, Syarif Sairin ( 1992 ), memetakan akar-akar konflik dalam masyarakat majemuk,
1. Perebutan sumber daya, alat-alat produksi, dan kesempatan ekonomi.
2. Perluasan batas-batas sosial budaya.
3. Benturan kepentingan politik, ideologi, dan agama.
Pendidikan multikulturalisme biasanya mempunyai ciri-ciri : 
1. Tujuan membentuk “ manusia budaya “ dan menciptakan “ masyarakat berbudaya “.
2. Materinaya mengajarkan nilai-nlai luur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis.
3. Metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis.
4. Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya. 

*pendekatan pendidikan multikultural

 Men-design pendidikan multikultural dalam tatanan masyarakat yang penuh permasalahan antara kelompok, budaya, suku, dan lain sebagainya, seperti Indonesia, mengamdung tantangan yang tidak ringan.
Ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikultural. Pertama tidak lagi menyamakan pandangan pendidikan dengan persekolahan,atau pendidikan multikultural dengan progrma-program sekolah formal. Kedua menghindari pandangan yang menyamakan kebudayaan dengan kelompok etnik. Ketiga interaksi insentif dengan orang-orang yang sudah memiliki kompetensi maka dapat dilihat lebih jelas bahwa upaya untuk mendukung sekolah-sekolah yang tyerpisah secraa etnik merupakan antietnis terhadap tujuan pendidikan multikultural. Keempat pendidikan multiltural meningkatkan kompetensi dalam beberapa kebudayaan. Kelima kemungkinan bahwa pendidikan meningkatkan kesadaran tentang kompetensi dalam beberapa kebudayaan.

Jumat, 07 April 2017

resume psikologi pendidikan Intelegensi

Kita sering menemukan ada orang yang cepat, cekatan dan terampil dalam waktu yang relatif singkat dia dapat menyelesaikan tugas, pekerjaan yang dihadapinya. Begitu pula sebaliknya banyak orang dalam menyelesaikan tugas, masalah yang dihadapinya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bahkan ada pula yang lamban dan tak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu faktor yang menentukan hal tersebut adalah taraf intelegensi orang tersebut. Intelegensi merupakan salah satu konsep yang dipelajari dalam psikologi. 
 *Pengertian Intelegensi Secara Etimologis : 
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”.

*Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli:
a.    Alfred Binet (1857-1911) & Theodore Simon
Inteligensi terdiri dari tiga komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengritik diri sendiri (autocriticism).
b.    Lewis Madison Terman (1916)
Mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak.
c.    H. H. Goddard (1946)
Mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
*teori intelegensi:
1.      Teori “Two Factors
Teori ini dikemukakan oleh Charles Spearmen (Yusuf, 2006:107). Diaberpendapat bahwa inteligensi itu meliputi kemampuan umum yaitu:
a.       Faktor umum (G), general factor
Faktor G, mencakup semua kegiatan intelektual yang dimiliki oleh setiaporang dalam berbagai derajat tertentu. Contohnya penyanyi, orang yangmempunyai suara yang merdu dengan musikalitas yang tinggi tanpalatihan. General factor mempunyai beberapa karakteristik, antara lainsebagai berikut:
1) Merupakan kemampuan umum yang dibawa sejak lahir
2) Bersifat konstan
3) Dipergunakan dalam setiap kegiatan individu
4) Jumlah faktor setiap individu berbeda
5) Semakin besar jumlah yang ada dalam diri seseorang, maka makin
besar kemungkinan kesuksesan hidupnya
b.      Faktor khusus (S), specific factors
Faktor S, mencakup berbagai faktor khusus tertentu yang relevan dengan
tugas tertentu. Contohnya pianis, dengan latihan yang giat setiap orang dapat bermain piano dengan baik. Atau seorang ahli matematika, dengan
terus menerus berlatih mengerjakan soal-soal matematika seseorang akan
dapat mengerjakan soal dengan baik. Specific factor mempunyai beberapa
karakteristik, antara lain sebagai berikut:
1) Dipelajari dan diperoleh dari lingkungan
2) Bervariasi dari kegiatan yang satu dengan lainnya dari individu yang
Sama
3) Jumlah muatan pada tiap-tiap individu berbeda
Kedua faktor di atas terlihat berbeda. Menurut Spearman, faktor lebih banyak mewakili segi genetis dan faktor lebih banyak diperoleh melalui latihan dan pendidikan. Kedua faktor diatas sangat penting untuk melihat kemampuanindividu saat berpindah dari situasi satu ke situasi yang lainnya.



2.      Teori “Primary Mental Abilities
Teori ini dikemukakan oleh Thurstone (Yusuf, 2006:107). Thurstoneberpendapat bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuanprimer, yaitu:
·         kemampuan berbahasa: verbal comprehension;
·         kemampuan mengingat: memory;
·         kemampuan nalar atau berpikir logis:reasoning;
·         kemampuan tilikan ruang; spatial factor;
·          kemampuanbilangan: numerical abilty;
·          kemampuan menggunakan kata-kata: wordfluency; dan
·         kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat: perceptualspeed.
3.      Teori “Multiple Intelligence
Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard Gardner (Yusuf,2006:107). Guilford berpendapat bahwa inteligensi itu dapat dilihat dari tigakategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu sebagai berikut;
·         Operasi Mental (Proses Berpikir)diantaranya Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui makna kata “adil” atau “krisis”Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalkan menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTSEvaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis
·         Content (Isi yang Dipikirkan)yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh matacontohnya Auditory yakni informasi-informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh system pendengaran (telinga).
·         Product (Hasil Berpikir)Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat dan atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kataClass yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan ganjilRelation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan berurutan, Abi kawin dengan Ani.

Tokoh berikutnya dari teori multiple intelligence ini adalah Howard Gardner(Yusuf, 2006:108). Gardner membagi inteligensi itu dalam 7 jenis, yaitu:
1.      Logical-Mathematical (Kepekaan dan kemampuan untuk mengamati polapolalogis dan bilangan serta kemampuan untuk berpikir rasional/logis).
2.      Linguistic (Kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kaata, dankeragaman fungsi-fungsi bahasa).
3.      Musical (Kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasikan ritme.Nada, dan bentuk-bentuk ekspresi musik).
4.      Spatial (Kemampuan mempersepsi dunia ruang-visual secara akurat danmelakukan transformasi persepsi tersebut)
5.      Bodily Kinesthetic (Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh danmenangani objek-objek secara terampil)
6.      Interpersonal (Kemampuan untuk mengamati dan merespon suasana hati,temperamen, dan motivasi orang lain)
7.      Intrapersonal (Kemampuan untuk memahami perasaan, kekuatan dankelemahan, serta inteligensi sendiri).
4. Teori “Triachic of intelligence
Teori ini dikemukakan oleh oleh Robert Stenberg (Yusuf, 2006:109).Teori ini merupakan pendekatan proses kognitif untuk memahami inteligensi.Stenberg mengartikannya sebagai suatu deskripsi tiga bagian kemampuanmental (proses berpikir, mengatasi pengalaman atau masalah baru, dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi) yang menunjukkan tingkah lakuinteligen. Dengan kata lain, tingkah laku inteligen itu merupakan produk(hasil) dari penerapan strategi berpikir, mengatasi masalah-masalah barusecara kreatif dan cepat, dan penyesuaian terhadap konteks denganmenyeleksi dan ber-adaptasi dengan lingkungan.
Uraian di atas menjelaskan inteligensi dalam ukuran kemampuan intelektualatau tataran kognitif. Pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas inteligensiyang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individudalam belajar atau meraih kesuksesan dalam hidupnya.
Menurut Goleman (Yusuf,2006:113), saat ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwafaktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan individu bukan sematamataditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh faktorkemantapan emosional yang oleh ahlinya, yaitu Daniel Goleman disebutEmotional Intelligence (Kecerdasan Emosional).Berdasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam hidupnyabukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun karena mereka kurangmemiliki kecerdasan emosional. Tidak sedikit orang yang sukses dalam hidupnyakarena mereka memiliki kecerdasan emosional meskipun kecerdasanintelektualnya hanya pada tingkat rata-rata.
* Macam-macam Intelegensi
1.      Intelegensi terikat dan bebas
Intelegensi terikat cialah intelegensi suatu makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera dipuaskan. Dalam situasi yang sewajarnya boleh dikatakan tetap keadaannya maka dikatakan terikat. Perubahan mungkin dialmi juga, kalau perbuatannya senantiasa diulang kembai. Misalnya intelegensi binatang dan anak-anak yang belum berbahasa.
Inlegensi bebas, terdapat pada manusia yang berbudaya dan berbahasa. Dengan intelengensinya orang selalu ingn mengadakan perubahan untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Intelegensi menciptakan dan meniru
Intelegensi mencipta ialah kesanggupan menciptakan tujuan – tujuan baru dan mencari alat- alat yang sesuai guna mencapai tujuan itu. Intelegensi meniru, yaitu kemampuan menggunakan dan mengikuti pikiran atau hasil penemuan orang lain, baik yang dibuat, yang diucapkan maupun yang ditulis.

Selasa, 21 Maret 2017

resume Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan

 yuni adeline fourgareth kartika lasria arga yuni adeline kevin naibaho 
Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan

                                I.            Masa anak-anak awal atau masa prasekolah
·         Terjadi pada usia 2 – 6 tahun
·         Masa Negativis (Trotzalter), yaitu masa dimana anak-anak suka membangkang, adanya penentangan yang terjadi karena anak-anak yang merasa bahwa dirinya sudah bisa melakukan segala hal dengan sendiri.
·         Masa bermain. Macam – macam masa bermain ini yaitu :
a)      Unoccupied behavior
b)      Onlooker behavior
c)       Salitary dependent play
d)      Parallel play
e)      Associative play
f)       Cooperative play
·         Masa eksplorasi, yaitu masa dimana rasa ingin tahu anak-anak meningkat untuk menyelidiki tentang lingkungan sekitarnya
·         Masa meniru. Anak-anak cenderung akan meniru hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya tanpa mengeti arti dari perilaku yang mereka tiru.

Tahap perkembangan kognitif pada masa anak-anak awal menurut Piaget yaitu tahap Praoperasional, dengan ciri-ciri :
Ø  Belajar menggunakan bahasa
Ø  Cara berpikit yang bersifat egosentris
                                                Tingkat perkembangan moral pada masa anak-anak awal menurut Kohlberg                                       yaitu Prakonvensional :
Ø  Tahap 1 : Orientasi hukuman
Ø  Tahap 2 : Orientasi ganjaran

                              II.            Masa kanak – kanak akhir
·         Terjadi sejak umur 6 tahun sampai tahap matang secara seksual.
·         Adanya pengaruh dari teman sebaya yang mulai dominan.
·         1-2 tahun terakhir merupakan masa pra pubertas.

Tahap perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak akhir adalah tahap operasional dengan ciri-ciri :
Ø  Mampu berpikir logis tentang suatu objek dan dan suatu kejadian
Ø  Mampu mengklasifikasikan objek
Ø  Menguasi konversi jumlah dan berat

Tingkat perkembangan moral pada masa kanak-kanak akhir adalah Konvensional :
Ø  Tahap 3 : Orientasi pada “Good boy / girl “
Ø  Tahap 4 : Orientasi otoritas
·         Tahap perkembangan menurut Erikson adalah Tahap Industry vs Inferiority. Inisiatif yang ada dalam diri anak apat membut mereka berhubungan dengan hal-hal baru. Selain itu pada tahap ini rasa perasaan rendah diri akan muncul oleh karena itu pada tahap ini anak harus dilatih untuk lebih berani

                            III.            Masa remaja ( Adolescence )
·         Masa remaja dimulai dari usia 11 atau 12 tahun sampai 18 atau 24 tahun
·         Perkembangan fisik yang terjadi pada remaja adalah perubahan yang mengarah kepada bentuk badan orang dewasa
·         Perkembangan seksual  pada remaja yaitu mulai aktifnya hormon-hormon seksual : Menarche dan Polutio
·         Mulai tertarik kepada lawan jenis (perkembangan heteroseksual)
·         Pola pikir cenderung egosentris

Perkembangan kognitif pada masa remaja yaitu  Tahap Operasional, dengan ciri-ciri :
Ø  Mampu berpikir logis mengenai sesuatu yang abstrak
Ø  Menaruh perhatian tentang masa depan
Ø  Mampu membentuk konsep ideologis dan membuat hipotesis

Perkembangan identitas diri pada remaja : Identity vs Role confusion.
Ø  Pada tahap ini muncul pertanyaan mengenai siapa diri remaja tersebut.
Ø  Munculnya rasa ingin diakui
Ø  Cenderung mencba dan meniru “idola” nya.
                                                Perkembangan moral pada remaja :
Ø  Tahap 5 : Orientasi kontrak sosial
Ø  Tahap 6 : Orientasi asas etis



                                               lasriaarga.blogspot.co.idlasriaarga.blogspot.co.id cangkirnonamanis.blogspot.co.id lastreetballmdn.blogspot.co.id yuniadelinehutajulu.bloggspot.co.id